Follow us on FaceBook

Selasa, 25 Oktober 2016

OUTDOOR WEDDING

OUTDOOR WEDDING


1. Bena dan Vendry


Hayoo, siapa di antara kamu disini yang selama persiapan pernikahan sebelum tidur lengket dengan ponsel atau PC karena mencari referensi dekorasi pernikahan baik melalui Instagram, Pinterest, maupun wedding website seperti The Bride Dept? Rasanya hampir semua brides-to-be melakukannya, termasuk Vendryana yang baru beberapa bulan lalu melangsungkan pernikahannya dengan Benazio. Pernikahan mereka sangat unik, tidak kalah dengan keunikaan saat mereka menggelar acara lamaran yang pernah juga diulas The Bride Dept sebelumnya.







Kesibukan Vendry dan Bena yang memiliki background pekerjaan yang sama membuat mereka sempat panik karena banyak hal yang harus diurus namun waktu mereka tidak banyak. Untungnya keluarga sangat membantu mereka mengurusi segala keperluan pernikahan. “Hal yang pertama aku lakukan adalah menghubungi MUA favorit aku. Karena ternyata book MUA favorit itu lebih sulit dari book gedung, hehehe. Intinya banyak keajaiban saat kita jalani persiapan pernikahan. Ada saja hambatannya, tetapi kalau kita tidak berhenti usaha dan berdoa, ada saja juga solusinya,” ujar Vendry.





Pemilihan lokasi di Museum Bank Indonesia menurut Vendry adalah jodoh. Sebenarnya Vendry dan Bena sudah pasrah karena hampir semua venue outdoor yang ada di Jakarta sudah tersewa. Ketika mereka mendatangi museum Bank Indonesia yang baru saja dibuka sebagai wedding venue di tahun 2015 ini, mereka langsung jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah disana. Untuk prosesi akad nikah mereka memutuskan untuk menggunakan adat Jawa karena sejak kecil Vendry memang sudah bermimpi untuk menikah dengan nuansa adat Jawa. Prosesi sungkeman dan juga panggih mereka jalani selepas mengucapkan ijab qabul. “Yang jadi favorit aku adalah saat bagian injek telor. Itu pertama kalinya aku pegang kaki Bena dan bersihkan kaki dia. Di prosesi ini, kerasa banget kalau istri itu punya kewajiban melayani suami,” kenang Vendry.










Fun and unforgettable. Dua hal tersebut yang bagi Vendry harus terjadi dalam pernikahannya. Adat Jawa dan modern rustic dipilih sebagai konsep untuk akad nikah dengan dominasi warna putih dan ditambah unsur warna hijau, kayu dan percikan warna kuning. Vendry mengaku terinspirasi dari pernikahan Jason Mraz untuk bagian pendopo, lalu untuk susunan kursi para tamu, mereka sengaja membuatnya secara melingkar agar para tamu dengan mudah bisa melihat prosesi akad dari berbagai sisi


 Untuk resepsi mereka mengusung tema Tech Geek yang sesuai dengan pekerjaan dan passion mereka di bidang social media. “Untuk keseluruhan komponen resepsi, kami banyak menjadikan atribut – atribut di social media menjadi nyata. Mulai dari kartu undangan yang terinspirasi dari Google dan food signage dari Instagram.






 










Ucapan terima kasih kami juga bisa dibilang unik yaitu kartu berbentuk interface Instagram dimana kami seakan-akan memberikan 1 follower untuk tamu undangan kami dalam bentuk sendal jepit. Highlight-nya di bagian pelaminan, sofa dan background kami yang berbentuk Tetris. Karena aku juga suka banget tampilan Tetris, selain itu tetris yang warnanya paling mendekati dengan warna Google,” jelas Vendry.



Pelaminan dengan konsep seperti yang Vendry dan Bena usung ini jarang terjadi mengingat kebanyakan orangtua di Indonesia tidak setuju, namun tidak dengan keluarga mereka. Vendry bersyukur karena memiliki orangtua dan keluarga yang seru.”Aku rasa, karena pernikahan kakak kami sebelumnya, Bintang dan Astra, bertema Star Wars. Jadi kami dapat approval untuk tema yang unik juga, hehehe. Awalnya kami sempat pesimis bagian pelaminan akan biasa saja, sampai akhirnya saya lihat hasil browsing Pinterest saya ada kantor dengan tema tetris. Kalau dipikir-pikir lucu juga kalau kita duduk di balok-balok tetris. Lalu vendor conceptor dan dekorasi coba buat konsep dan design yang kira – kira buat saya dan keluarga tetap nyaman di atas tapi juga bagus secara estetika. Senang banget pas liat hasilnya! Di atas ekspektasi!” seru Vendry. 




Warna – warna Google mereka jadikan sebagai moodboard dalam resepsi, namun pada area catering dan penerima tamu Vendry tetap memakai warna kayu. Nuansa warna tersebut juga Vendry berikan pada seragam untuk bridesmaid dan keluarga yang terlihat menjadi sangat ceria di tengah – tengah tamu undangan yang memakai dresscode hitam dan putih. Keunikan dari pernikahan mereka tidak berhenti sampai disitu saja, undangan mereka juga tidak kalah uniknya.










“Ide awalnya datang dari wedding.yesplease. Langsung approve saat itu juga! Setelah itu, kami diskusi bersama mengenai kontennya dan yang saya suka, petanya yang dibuat seperti Google Maps dan dalam ukuran besar! Inspirasinya dari buka page Google terus pelajari interface mereka di setiap feature mereka seperti Google Image, Google Maps, Google Search. Semua itu diterapkan di tiap komponen undangan,” kata Vendry.







 https://www.youtube.com/watch?v=aFo9LPS3GjA


https://www.youtube.com/watch?v=2IqkzmuVI_I

0 komentar:

Posting Komentar